Merangsang Sel Otak Bisa Membuat Salah Kenangan

No Comments

Add caption

Temuan baru, yang muncul dalam jurnal Science menggambarkan bahwa tikus dapat dibuat takut terhadap kandang dengan memberi kejutan kaki sementara pada saat yang sama ketika dia sedang mengaktifkan memori tentang kandang. Peneliti tahu bahwa kenangan disimpan oleh otak dalam satu set kecil neuron. Sehingga memahami bagaimana informasi ini dikodekan bisa menjadi kunci untuk mengerti bagaimana memori manusia bekerja. Tetapi mengidentifikasi secara persis neuron yang terkait dengan kenangan tertentu menjadi tantangan teknisnya.
Ramirez dan Tonegawa, bersama dengan Xu Liu, postdoctoral fellow di lab Tonegawa di Massachusetts Institute of Technology, sebelumnya mengembangkan cara untuk menentukan beberapa spesifik neuron yang diaktifkan dalam otak tikus waktu kondisi tertentu. Teknik ini berdasarkan pada teori optogenetics, metode mengendalikan sel-sel otak melalui semburan cahaya yang dikembangkan oleh HHMI. Hal inilah yang menjadi awal karir dari ilmuwan Karl Deisseroth di Stanford University. Para peneliti merekayasa sel-sel otak untuk menghasilkan protein yang sensitif terhadap cahaya pada saat neuron diaktifkan dalam pengaturan atau situasi baru. Kemudian, dengan disinarkannya cahaya ke otak melalui kabel serat optik yang terhubung ke tengkorak tikus, mereka dapat mengaktifkan subset dari neuron saja. Bahkan tanpa mengaktifkan sel-sel, mereka bisa menentukan sel telah diaktifkan dengan mengukur yang jumlah protein yang sensitif terhadap cahaya. Pendekatan ini dijelaskan dalam 2012 Nature paper.
Baru-baru ini, para ilmuwan bertanya-tanya apakah mereka bisa mengubah pengaturan dari ingatan tikus  dengan mengaktifkan neuron yang terkait dengan itu. Mereka memilih untuk menguji ide ini dengan mencoba untuk mengubah atau tidaknya tikus takut kandang tertentu.
Untuk melihat apakah mereka bisa membuat takut binatang dengan pengaturan sebelumnya netral. Kelompok laboratorium Tonegawa pertama menaruh tikus pada salah satu dari empat kandang yang unik. Setiap kandang memiliki bahan , lantai, bau , dan pencahayaan yang berbeda. Seperti tikus scouted keluar dari sebuah ruangan dan masuk ke ruangan baru, neuron yang diaktifkan oleh tikus tersebut menghasilkan protein yang sensitif terhadap cahaya khusus. Selanjutnya, tikus dipindahkan ke kandang kedua. Kali ini, sebagian tikus dieksplorasi, para ilmuwan menggunakan cahaya untuk mengaktifkan neuron yang telah diaktifkan di kandang pertama dan sekaligus memberi kejutan pada kaki tikus. Kemudian tikus-tikus itu dimasukkan kembali ke dalam daerah pertama - di mana mereka tidak pernah menerima kejutan. Tikus-tikus di sana ketakutan dan menghabiskan lebih dari seperempat waktu mereka diam di tempat.
Sebaliknya, ketika tikus dimasukkan ke dalam kandang ketiga yang mereka belum pernah tempati sebelumnya, mereka tidak menunjukkan rasa takut. Dan dalam kelompok tikus terkontrol yang menerima guncangan di kandang kedua tapi tidak ada reaktivasi neuron, ketika berada di kandang pertama mengalami ketakutan. Peneltian ini memberikan pengetahuan dasar mekanisme yang terjadi di otak ketika ingatan dalam keadaan benar atau salah. Ketika dalam keadaan benar, seharunya tikus yang mengalami kejutan pada kandang kedua akan nyaman pada kandang yang pertama. Tetapi yang terjadi berbeda, tikus malah ketakutan ketika berada dikandang yang pertama. Hal ini lah yang menjadi parameter kesalahan ingatan dari tikus.

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.